Asosiasi Profesi Bisnis Digital (APBISDI) se-Indonesia dilaksanakan di Institut Sains dan Bisnis (ISB) Atma Luhur Pangkalpinang, mulai tanggal 2 hingga 3 November 2022.

Rapat Pleno tersebut membahas dan menyepakati rencana strategis APBISDI dan berbagai kelengkapan organisasi lainnya, termasuk pedoman terkait pembentukan kepengurusan wilayah.

Ketua Umum APBISDI, Universitas Padjajaran Dr. Mery Citra Sondari, S.E., M.Si berharap, setelah ini para anggota dapat saling berkoordinasi dan melakukan musyawarah untuk membentuk kepengurusan di wilayah masing-masing.

Kegiatan ini di hadiri oleh perwakilan dari 37 peserta dari 23 Kampus yang mempunyai program studi Bisnis Digital yang ada di Indonesia.

Menurutnya, rapat pleno 1 APBISDI berlatar belakang dari laporan dari World Economy Forum tahun 2020 memaparkan prediksi pekerjaan-pekerjaan yang akan hilang dan pekerjaan-pekerjaan baru yang akan muncul di masa mendatang.

“Perubahan tersebut akibat revolusi industri keempat yang dipicu kemajuan teknologi digital. Dengan demikian, industry akan membutuhkan sumber daya manusia dengan kompetensi-kompetensi baru, terutama terkait kompetensi digital,”

Merespon perubahan ini, kata Mery, maka bermunculanlah program studi Bisnis Digital di Indonesia.

Dengan demikian, program studi ini lahir justru untuk merespon tuntutan lingkungan bisnis dan industri.

“Demikianlah fungsi APBISDI itu sendiri untuk merespon tuntutan lingkungan bisnis dan industri. Meski diinisiasi oleh akademisi, kedepannya diharapkan, APBISDI dapat menjadi asosiasi profesi yang inklusif, yang menghimpun semua profesi dalam ekosistem Bisnis Digital,” jelasnya.

Adapun Asosiasi Profesi Bisnis Digital (APBISDI) memiliki visi untuk menjadi asosiasi profesi yang berkontribusi, terpercaya dan diakui dalam pengembangan ekosistem bisnis digital di Indonesia.